Kemenag harap jamaah haji tidak diterlantarkan, Direktur Umrah dan Haji Khusus Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (kemenag) yakni Muhajirin Yanis mengatakan, bahwa kasus konflik Arab Saudi dan Qatar sudah berdampak pada jamaah yang saat ini sedang melaksanakan ibadah umrah. Bahkan,dapat berdampak juga pada jamaah haji tahun ini jika tidak segera diredam, khususnya untuk jamaah haji plus.

Kemenag Harap Jamaah Haji Tidak Ditelantarkan

Oleh karena itu, “Kepada Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK), kemenag harap jamaah haji tidak ditelantarkan yang akan berangkat pada tahun ini. Pasalnya, sebelumnya haji khusus biasanya itu dengan menggunakan maskapai Qatar Air,” harap Muhajirin.

Lanjutnya, "Kita hanya bisa berharap agar tidak ada jamaah yang gagal berangkat. Karena sudah jauh-jauh hari hal tersebut diketahui, maka sudah seharusnya agar menyediakan alternatif penerbangan maskapai yang ada selain Qatar Air, kemenag harap jamaah haji tidak ditelantarkan.”

Ia menjelaskan, pada saat ini, PIHK masih berkesempatan untuk dapat memilih maskapai yang akan digunakan selain Qatar Air, karena Kemenag harap jamaah haji tidak ditelantarkan, sehingga ibadah jamaah haji tidak terganggu hanya karena hal itu. "Jadi, berkaitan dengan hal itu untuk sekarang pilihan dari masing-masing PIHK. Jadi kalau selama ini misalnya mereka biasa menggunakan Qatar Air tentu mereka tidak akan memilih Qatar tetapi yang lain. Kan masih ada beberapa maskapai yang tersedia," ujarnya.

Menurut pendapatnya, konflik yang terjadi itu tentu ada pengaruhnya di perjalanan jamaah haji ke Tanah Suci yang dengan menggunakan Qatar Air. Namun, jelas dia, untuk dapat lebih mendalami seperti apa dampaknya, PIHK lebih mengetahui karena semua ini merupakan urusan bisnis mereka. 

"Hingga semalam saya kumpul bersama dengan Asosiasi, menurut informasi dari mereka  tidak ada masalah apapun. Masih berjalan dengan normal dan kita berharap terus seperti itu," paparnya.

Sebelumnya juga diberitakan bahwa kasus ketegangan antara sejumlah negara Timur Tengah seperti diantaranya ialah Arab Saudi yang memutus hubungan dengan Qatar berdampak pada bisnis umrah yang ada di Indonesia. Hal ini telah disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji (Himpuh) yakni Muharom.

"Untuk masalah dampak memang ada tapi tidak terlalu besar. Jadi dalam dua hari terakhir ini mereka yang akan kembali dari Madinah maupun dari Jeddah yang sudah menggunakan maskapai Qatar Air terpaksa harus berganti dengan maskapai lain. Tapi itu semua sudah seharusnya tanggung jawab Qatar Air sesuai dengan aturan," ucapnya.