Jangan merasa paling, Mengingatkan kepada sesuatu yang baik dan membawa kebaikan, hendaknya harus terus disampaikan. Hal ini pun yang dilakukan oleh Naib (wakil) Amirul Hajj KH. Musthofa Aqil saat dirinya berada di Tanah Suci. Dia mengajak kepada seluruh jemaah haji Indonesia agar tidak melakukan perbuatan rafatsa, fusuq, dan jidal sebagaimana yang telah diajarkan oleh Al-qur’an dalam surah Al Baqarah ayat 197. 

Jangan Merasa Paling Benar, Pintar dan Kaya

Hal ini yang telah disampaikan kemarin oleh Kyai asal Cirebon yang akrab disapa dengan panggilan Kang Muh saat memberikan taushiyah kepada para jamaah haji Indonesia yang berada di Hotel Dar Ummul Qura Sektor I wilayah Mahbas Jin, Makkah.  paparnya, ada tiga cara untuk dapat menghindari rafats, fusuq, dan jidal. “Jamaah haji jangan merasa paling benar,  pinter, dan kaya,” terangnya.

Kyai Musthofa Aqil juga berkisah bahwa Nabi Adam kembali diterima doanya oleh Allah SWT, setelah dirinya merasa salah. Dalam do’anya Nabi Adam, “Ya Tuhan, kami sudah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk hamba yang merugi.” Setelah dalam do’anya itu, Nabi Adam kembali dipertemukan dengan Siti Hawa di Jabal Rahmah. “Jadi jangan merasa paling benar, pintar dan kaya” katanya.

Selain itu, Kiai Musthofa juga memberikan pesan agar jamaah tidak merasa yang paling pintar. Menurut beliau, ada berbagai macam amal ibadah. Oleh karena itu, jamaah jangan merasa yang paling pintar. “Ada yang menggunakan ushalli, ada juga yang tidak. Ada yang menggunakan qunut, ada juga yang tidak. Semuanya punya kiai, mazhab dan semuanya juga punya kitab. Lebih baik kita ambil sikap diam saja soal itu, dari pada bicara dari mana itu, sementara kita sendiripun tidak tahu keterangan yang lebih jelas?,”  paparnya.

Pesan yang disampaikan ini penting untuk dibawa ke Indonesia. Silahkan berbeda pendapat, tapi jangan sampai berantem,” tambahnya.

Lalu, pesan yang ketiga adalah jangan merasa kaya. “Kata Allah, hanya sayalah yang kaya, maka mintalah kepada-Nya. Jangan justru menunjukkan kaya kepada Allah. Jangan menggunakan perhiasan. Maka akan lebih aman dan lebih enak dilihatnya,” ujarnya. kabar lain biaya umroh  /   biaya umroh 2018  /  biaya umroh 2019

Dalam akhir tausiyahnya, Kiai Musthofa menutup dengan berpesan, agar jemaah haji memperbanyak membaca Al-qur’an saat berada di Makkah, memperbanyak baca shalawat saat berada di Madinah. Dan memperbanyak membaca istighfar saat sedang berada di padang Arafah. “Semoga semuanya menjadi haji yang mabrur,” harapnya.