Istri damping berhaji, Sri Maryati berusia 60 tahun baru saja turun dari Bus Damri yang membawa dirinya dari Bandara Internasional Soekarno Hatta, pada saat mendengar namanya dipanggil dengan melalui pengeras suara  ruang Serba Guna 2 (SG 2) Asrama Haji Pondok Gede. Jumat 8 September 2017 siang itu, Sri bersama dengan 390 jemaah yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) tiga Embarkasi Jakarta – Pondok Gede (JKG 03), baru saja tiba di Tanah Air usai melaksanakan ibadah haji. Mendengar namanya telah dipanggil, Sri bergegas untuk menuju ke arah suara. Melihat Sri semakin mendekat, Ketua Rombongan dari Kloter JKG 03 langsung berseru, “Bu Sri, Bapak sudah di sana ya,” teriaknya sambil menunjuk sudut lain ruangan SG 2. 

Suami Lumpuh Total Tidak Halangi Istri Damping Berhaji

Pada arah sudut yang ditunjuk, tampak Sunarko usia 58 tahun, suami dari Sri Maryati yang sedang duduk di atas kursi roda sambil menangis setengah meraung yang didampingi oleh beberapa petugas yang terus berusaha mencari tahu penyebab tangisannya. Melihat suaminya, Sri langsung tergopoh setengah berlari untuk dapat menghampirinya. Suami lumpuh total namun tidak halangi istri damping berhaji.

Dengan pelukan hangat langsung diberikan Sri  pada suaminya itu. Suami lumpuh total tidak halangi istri damping berhaji. Sehingga, tangis Sunarko makin pecah saat melihat istrinya tersebut. “Sudah-sudah tidak apa-apa, yang penting kita sudah sampai di sini,” jelas Sri saat menenangkan suaminya sambil mengusap air mata sang suami.

“Selama dalam bus Bapaknya sudah nangis terus,” tutur seorang petugas. 

Sri pun bertanya kepada suaminya apa penyebab lelaki itu sampai menangis. Dengan suara yang cedal, Sunarko menjawab pertanyaan istrinya bahwa dirinya sedih karena tidak satu bus dengan Sri selama perjalanan dari Bandara Soekarno Hatta menuju Asrama Haji. 

“Bapak dari tadi haus di bus, jadi dia bingung ngomongnya karena petugas juga tidak mengerti perkataan bapak,” jelas Sri. 

Pria yang dinikahi olehnya itu sudah selama 34 tahun silam ini memang sudah beberapa tahun telah mengidap stroke. Stroke yang diderita oleh Sunarko, membuat kakek dari tiga orang cucu ini mengalami lumpuh total. Bahkan untuk berbicara saja sangat sulit. Ini yang membuat Sunarko  begitu tergantung dengan orang lain, terutama dengan istrinya sendiri. 

Dengan menggunakan bahasa isyarat, Sunarko menunjuk kepada sang istri, “Hanya dia doang, ibunya yang sayang saya,” kata Sunarko sambil terbata dengan ucapan yang tidak terlampau jelas. Dengan sentuhan lembut pun diberikan sang istri dibahu Sunarko, sambil tersipu mengangguk. 

Sri sambil mengingat ulang dan bercerita saat-saat dalam melaksanakan ibadah haji. Perempuan yang genap berusia 60 tahun ini bercerita walaupun sang suami sudah lumpuh total, Sunarko tidak pernah mengeluh selama dalam menjalankan ibadah. Umrah wajib pun masih mampu dilakukan oleh Sunarko walaupun masih dengan bantuan orang. 

“Untuk melakukan thawaf, sa’i,  saya minta bantuan orang untuk bawa Bapak. Pada saat lempar jumrah baru di badalkan,” ungkap Sri. 

Meski kondisi Sunarko yang lumpuh total, tidak mengurangi keikhlasan Sri untuk selalu merawat sang suami. Lebih-lebih pada saat berada di Tanah Suci. Dirinyalah yang mengurus seluruh keperluan suami. Mulai dari menyuapi, memandikan, hingga mendampingi saat ibadahnya. Sri sadar betul, bahwa ibadah haji membutuhkan stamina yang sangat baik, oleh karena itu, dia pun sangat memperhatikan asupan makanan bagi sang suami selama berada di Tanah Suci. 

“Pokoknya selama di sana saya kasih apa saja untuk Bapak. Mulai memberi susu, buah, vitamin, pokoknya biar Bapak tetap dalam keadaan sehat,” tuturnya. Dirinya tidak merasa terbebani sedikit pun oleh suaminya. Menurutnya, hal itu memang sudah menjadi bagian kesehariannya pula pada saat di Tanah Air. Maka dirinya pun amat ikhlas dalam melayani suaminya.

Usaha Sri yang dilakukan tidak sia-sia. Alhamdulillah Allah izinkan pasangan ini kembali ke Tanah Air bersama-sama lagi. “Bapak sudah kangen sekali dengan anak-anak juga,” papar ibu dari dua orang anak ini. 

“Alhamdulillah kita sudah sampai di sini ya Pak,” kata Sri.

Keikhlasan Sri Maryati selama mendampingi suaminya yang lumpuh total untukmelaksanakan ibadah haji, patut menjadi teladan bagi kita semua. Selalu melayani pasangan hidup dengan sepenuh hati, dalam kondisi dan situasi apa pun. 

Semoga pasangan ini, Sri Maryati dan Sunarko menjadi haji mabrur dan Allah selalu limpahkan sakinah, mawadah dan rahmah dalam rumah tangganya. Aamin. Ingin Info lain seputar travel haji  >>  travel haji 2021  >>  travel haji 2022