Bandara Soedirman, Pembangunan Landasan Udara (Lanud) Soedirman menjadi sebuah bandara komersial, bandara ini diharapka tidak saja dapat melayani warga sipil yang hendak berpergian melainkan juga dapat melayani perjalanan jamaah haji asal Purbalingga dan sekitarnya, menuju ke bandara embarkasi di Boyolali atau pun sebaliknya. Bupati Tasdi SH mengatakan, bahwa Kami dari jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga berkomitmen agar terus meningkatkan pelayanan ibadah haji. Bahkan kami pun miliki mimpi, pada saat bandara sudah beroperasi, untuk jamaah haji asal Purbalingga tidak perlu lagi menggunakan bus untuk bisa menuju ke embarkasi Donohudan. Tapi juga bisa menggunakan pesawat terbang.


Berharap Bandara Soedirman Angkut Jamaah Haji

Bahkan selain itu, dia juga berharap, agar suatu saat nanti Bandara Soedirman bisa menjadi bandara embarkasi bagi calon jamaah haji dari berbagai kabupaten di wilayah Jawa Tengah bagian Barat. Dengan demikian, calon jamaah haji dari wilayah ini tidak perlu lagi harus menempuh perjalanan jauh hingga ke Boyolali.

Masih terkait dengan pengembangan sarana bagi umat Islam, selain berharap bandara Soedirman dapat mengangkut jamaah haji, Bupati juga menuturkan bahwa Pemkab Purbalingga akan membangun Purbalingga Islamic Centre (PIC) seluas 5 hektar dengan rencana biaya sebesar Rp 77 miliar. “Pada tahun ini, untuk pembangunan PIC sudah dimulai dengan anggaran sebesar Rp 15 miliar untuk pembuatan pondasi dan penataan lokasi,” terangnya.

Dia juga menyebutkan, bahwa bila suatu saat nanti pembangunan telah selesai, PIC Purbalingga akan menjadi yang termegah yang ada di Jawa tengah (Jateng). Dan bahkan, kegiatan manasik haji dan umrah, kegiatan Ramdhan Fair, kegiatan dakwah syiar Islam, termasuk pemberangkatan dan penerimaan jamaah haji, semua itu dapat dilakukan di PIC tersebut.

Di dalam acara tersebut, Bupati juga menerima kedatangan kembali para jamaah haji asal Purbalingga dan menjadi anggota Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kabupaten Purbalingga. Kepala Bagian Kesra Setda Purbalingga yakni Priyo Satmoko, dalam laporannya itu menyebutkan jumlah jamaah haji asal Purbalingga yang berangkat ke Tanah Suci pada tahun 2017 ini ada sebanyak 813 jamaah haji. Jamaah sebanyak itu terbagi menjadi tiga kelompok terbang (kloter), ditambah lagi dengan satu kloter sapu jagad.

“Dengan jumlah tersebut, jamaah haji asal Purbalingga yang meninggal di Tanah Suci ada sebanyak lima orang dan gagal berangkat hanya satu orang saja. hingga saat ini, masih ada satu jamaah haji Purbalingga yang masih dirawat di Rumah sakit di Jeddah atas nama RH Sucipto. Namun, menurut informasi yang diperoleh terakhir, bahwa yang bersangkutam saat ini sudah sehat dan siap untuk di pulangkan ke Tanah air,” Papar Priyo. Terbuka untuk daftar umroh akhir ramadhan | daftar umroh akhir ramadhan 2018