Museum Umroh, Banyak berbagai cara dalam mengembangkan dan menggarap potensi pariwisata halal. Salah satunya itu terletak di Provinsi Banten yang dijadikan sebagai proyek percontohan oleh sejumlah obyek wisata halal karena memang memiliki potensi untuk dapat dikembangkan di dunia pariwisata Indonesia. Public Relation Ittihadul yakni Muhammad Yanvi Alex menjelaskan, bahwa Kami sadar potensi pariwisata halal di Banten sangatlah besar. Oleh sebab itu, baik destinasi dan atraksi serta kuliner harus dipersiapkan segala sesuatunya secara matang. Kami juga sangat bersyukur di Banten akan dibangun Museum Umroh. Ini akan mnjadi salah satu daya Tarik tersendiri, semoga saja dapat direalisasikan dan benra-benar menjadi destinasi wisata yang amat sangat bagus.

Museum Umroh Siap Hadir di Banten

Alex juga menjabat sebagai Ketua Badan Otonom Lembaga Amil Zakat Ittihadul Muballighin (Lazim) menerangkan, bahwa pada Munas yang juga didukung oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar) itu juga, secara resmi meluncurkan Komite Umroh Haji dan Industri Halal (KUHI). KUHI ini nantinya ia akan menjadi bisnis Muballighin secara nasional maupun internasional. Indonesia akan dirikan Musem Umroh.

“Sudah sesuai dengan arahan dari Kemenpar bahwa kita akan sama-sama bergerak untuk bisa meningkatkan pendapatan maupun kunjungan wisatawan, terutama jika Museum umroh ini telah jadi. Hal itu agar mampu mencapai target yang diharapkan. Dengan adanya KUHI ini minimal pengelola haji dan umroh dari Arab Saudi akan kita ajak untuk bisa mengunjungi Indonesia,” paparnya.

Lanjut dia, dengan adanya KUHI nantinya akan bisa membawa wisman khususnya dari negara Timur Tengaah untuk bisa berlibur ke Indonesia. Destinasi halal pun juga telah disiapkan untuk dapat dipromosikan. selain itu, KUHI sedang mempersiapkan segala sesuatu untuk wisata kuliner dengan program Indonesia Halal Food sebagai daya Tarik untuk dapat merangsang wisaman muslim menyambangi Indonesia.

“Lazim juga nantinya akan turut menggairahkan industri pariwisata dengan berbagai macam terobosan dan program yang telah disusun dan direncanakan sebelumnya. Salah satunya itu ialah dengan mendirikan Museum Umroh. Rencananya museum yang baru akan didirikan dan berlokasi di wilayah Banten,” ungkapnya.

Dengan adanya museum umroh di Banten akan menjadi daya Tarik parawisata di dalam negeri maupun luar negeri. Sebab sejauh ini belum menemukan tempat khusus yang memberikan informasi mengenai berbagai hal tentang umroh, mulai dari sejarah umroh yang terdapat  di Indonesia maupun hal menarik lainnya yang masih berkaitan tentang ibadah ke Tanah Suci.

Deputi Bidang Pemasaran Pariwisata Nusantara yakni Esthy Reko Astuti mengatakan, bahwa potensi kunjungungan wisata halal ke Banten masih tergolong tinggi dan masih dapat mendidik pangsa pasar Timur Tengah yang masih terbuka lebar. Karenanya sangat tepat sekali jika Museum Umroh siap dibangun di sana.

Esthy menuturkan, untuk dapat menggaet pangsa pasar tersebut kami telah mempersiapkan empat pilar pengembangan wisata halal. Dengan pilar pertama adalah terkait dengan kebijakan dan regulasi. Berbicara kedua hal itu tentu sangat berkaitan dengan Pemerintah Pusat dan Daerah.

Sedangkan untuk pilar kedua, yaitu pemasaran. Menurut Esthy, destinasi wisata juga harus melihat terlebih dahulu kebutuhan pasar. Adapun pilat ketiga dan keempat terkait dengan perkembangan aneka atraksi dan akses transportasi. “Mengenai hal itu bertujuan agar wisatawan merasa nyaman dan sesuai dengan tujuan wisata halal,” katanya.

Menteri Pariwisata yakni Arief Yahya menerangkan, bahwa Indonesia telah berhasil naik satu peringkat dalam Global Muslim Travel Index (GMT) pada tahun 2017, dar yang posisi ketiga dari posisi empat. Untuk kedepannya ia sudah meyakini bahwa Indonesia itu bisa melampaui Malaysia dan UEA yang kini di peringkat dua teratas.

“Semua itu menjadi PR wisata halal Indonesia termasuk dengan infrastruktur, kebersihan dan kehigienisan, wajib bisa dikualifikasi sehingga arah perbaikannya pun jelas,” ujarnya.  Kunjungi juga daftar umroh akhir ramadhan | daftar umroh akhir ramadhan 2018