Mihrab Nabi – Setelah seperempat abad lamanya, para Imam Masjid Nabawi kini sudah kembali menggunakan mihrab Nabi Muhammad SAW untuk dapat digunakan sebagai tempat beribadah, melaksanakan shalat. Pada area Masjid Nabawi saat ini sudah mulai dikembangkan kembali, sehingga jamaah pun sudah dapat mengunjungi makam Nabi Muhammad SAW. Mihrab merupakan bangunan yang memiliki bentuk cekung setengah lingkaran pada dinding dan berfungsi sebagai penanda arah kiblat di dalam masjid tersebut. pada saat menunaikan ibadah shalat Jum’at, para jamaah yang ada di Masjid Nabawi dapat menyaksikan kembali penggunaaan mihrab Nabi. Yang mana, Imam Masjid yakni Sheikh Abdullah al-Baijan sebagai pemimpin shalat dan seseorang yang memberikan arahan kepada jamaah agar shalat yang benar dengan menghadap ke kiblat dari dalam bagi Raudhah.

Mihrab Nabi di Masjid Nabawi Kembali Digunakan

Sedangkan, Mihrab Nabi itu terletak di dalam bagian Raudhah. Hal inilah yang sehingga dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada para jamaah pada saat melaksanakan shalat.

Dalam penggunaan mihrab Nabi telah kembali digunakan membuat para pengunjung yang berdatangan ke makam Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya, Abu Bakar dan Umar bin Khattab, dapat dilakukan dengan sikap yang tenang dan aman. Mengingat, padatnya jumlah jamaah yang datang berkunjung ke Masjid Nabawi pada akhir-akhir ini.

Masjid Nabawi di Madinah seperti terdapat magnet yang dapat menarik Muslim dari seluruh dunia. Banyak umat muslim sedunia yang berusaha berdoa di tempat suci ini dan memberi penghormatan untuk Nabi Muhammad dan kedua sahabat dekatnya itu.

Kemudian, pada bagian timur dari Raudhah adalah makam Nabi Muhammad SAW, yang merupakan salah satu tempat ziarah yang seringkali dikunjungi oleh jamaah. Lokasinya itu masih di areal Masjid Nabawi, Madinah. Masjid terbesar di dunia yang memiliki keistimewaan. Sedangkan, di sebelah baratnya itu adalah mimbar.

Bentuk mihrab nabi yang ruangannya itu cekung di tembok atas baru mulai ada pada pemerintahan Walid bin Abdul Malik dari dinasti Umayah yang berkuasa mulai dari tahun 88-91 H/707-710 M. Khalifah bin Walid memberikan perintah kepada Gubernur Madinah saat itu, Umar bin Abdul Aziz untuk melakukan perenovasian Masjid Nabi. Sehingga mihrab nabi di Masjid Nabawi sebelum dilakukan renovasi pada masa Walid adalah hanya tempat yang biasa-biasa saja, tidak ada bentuk khusus di dinding kiblat dan tidak ada ruangan yang berbentuk cekung di tembok atas.  topik lainnya >> harga umroh akhir ramadhanharga umroh akhir ramadhan 2021