Umroh Panggilan Allah – Adanya Ka’bah merupakan suatu bukti bahwa Nabi Ibrahim lah yang telah mendirikan Ka’bah tersebut, adanya maqam Ibrahim tepat di samping Baitullah, yaitu batu yang dipergunakan sebagai tempat berdirinya Nabi Ibrahim as. Pada saat mendirikan Ka’bah bersama-sama dengan putranya yakni Ismail as. Bekas dari telapak kakinya itu tetap ada dan masih dapat disaksikan oleh siapa saja yang melihatnya hingga saat ini. dan barang siapa yang masuk ke Tanah suci Makkah terjamin keamanan dirinya dari segala bahaya musuh dan itu tidak untuk manusia saja, akan tetapi sampai pula kepada binatang-binatangnya, tidak boleh diganggu dan pohon-pohon yang ada disanapun tidak boleh di tebang. Setelah Nabi Ibrahim as mendirikan Ka’bah, beliau dierintahkan oleh Allah untuk menyeru seluruh umat manusia agar melakukan ziarah ke Baitullah untuk dapat menunaikan ibadah haji. Ibadah haji ini dianjurkan oleh Nabi Ibrahim as atas perintah Allah, dan tetap dilaksanakan oleh umat Islam sampai saat ini sebagai rukun Islam yang kelima. setiap Muslim yang mampu diwajibkan atas dirinya untuk menunaikan ibadah haji atau umroh. Selain itu, merupakan panggilan Allah.

Umroh Panggilan Allah Bukan Soal Materi

Kita sebagai manusia biasa harus mempercayai bahwa umroh panggilan Allah, begitu juga dengan haji. Seseorang dapat memiliki kesempatan dan peluang besar yang sama untuk bisa menjadi tamu Allah di Tanah suci. Umroh yang merupakan ibadah yang dilakukan untuk memenuhi panggilan Allah. Siapapun berhak untuk Dia panggil tanpa harus memandang status ataupun derajat yag ada di dunia. meski secara akal pikiran hal itu dianggap mustahil untuk dapat menginjakkan kaki ke tanah suci dalam rangka berumroh. Karena umroh itu suatu ibadah atas panggilan Allah maka hanya Dia-lah yang dapat memberikan undangannya dan Dia pula yang aan memberikan jalan kepada hamba-hambaNya untuk dapat berangkat memenuhi panggilan Allah.

Ibadah umroh tidak identik dengan uang melainkan umroh panggilan Allah. Banyak orang ayng memiliki harta yang berlimpah tetapi hingga saat ini belum bisa untuk berangkat umroh/haji. Padahal mereka sudah sering menjelajahi beberapa negeri dan bahkan benua tapi belum juga tertaut hingga ke kota suci, Makkah dan Madinah. Banyak berbagai kisah dari orang yang tidak memiliki harta yang berlimpah namun ia mampu menunaikan rukun Islam yang kelima, meski tidak membawa uang sepeser pun. Allah memiliki beraneka macam cara yang ditunjukkan untuk memanggil hamba-haba-Nya.

Salah satunya kita ambil kisah dari seorang tukang pijat. Seorang tukang pijat yang berjumpa langsung dengan ayahanda-nya, bernama Syatori. Pada saat itu bersama-sama menunaikan ibadah haji tanpa membawa uang sepeser pun saat berangkat ke tanah suci. Ia hanya seorang tukang pijit yang memiliki penghasilan tidak seberapa, hanya cukup untuk makan sehari-hari. Tukag pijit juga bukan sebuah profesi yang dapat menghasilkan uang banyak. Ia hanya memijit orang-orang yang tertentu saja, salah satunya adalah seorang ibu yang sedang menderita penyakit dan harus dipijit untuk bisa mengurangi rasa sakit dari penyakitnya tersebut.

Kemudian, suatu ketika sang ibu hendak menunaikan rukun Islam yang kelima. seluruh keluarganya saat itu kebingungan dengan kondisi ibu yang seperti itu. Dan dari situlah, si ibu mengajak tukang pijit ikut berangkat bersama dengan dirinya ke Tanah suci. Selain itu, si ibu tetap bisa dipijit oleh tukan pijitnya untuk mengurangi rasa sakit ibu tersebut. Subhanallah, sungguh cara yang indah dan salah satu bukti kebesaran Allah SWT. Secara logika manusia, tukang pijit yang hanya memiliki penghasilan yang sedikit. Namun, Allah memanggil-Nya untuk bisa berangkat ke Baitullah. selanjutnya baca>> promo umroh ramadhanpromo umroh ramadhan 2018