Permasalahan Haji di Mina – Menteri Agama yakni Lukman Hakim Saifuddin pada beberapa waktu lalu yang sempat melakukan pembahasan MoU bersama dengan Kementerian Haji Arab Saudi untuk persiapan penyelenggaraan ibadah haji di tahun 2018 ini. Kata Lukman, saat ini yang menjadi prioritas yang paling utama Kemenag itu adalah terkait dengan masalah layanan jamaah haji di Mina. Namun, lukman juga berharap dari Pemerintah Arab Saudi tidak melakukan pengurangan terhadap jumlah kuota Indonesia pada penyelenggaraan haji 2018, setidaknya harus serupa dengan tahun 2017 kemarin. Yang diprioritaskan pemerintah pada saat ini bukanlah mengenai soal penambahan kuota jamaah haji melainkan menambah daya tampung saat di Mina.

Permasalahan Haji di Mina Menjadi Prioritas Kemenag

Saat ini, lanjut Lukman, dari berbagai tempat memang sudah dilakukan perluasan seperti halnya di Masjidil Haram. Banyak beberapa penginapan atau hotel di Makkah yang terus dibangun dan kualitas tenda di Arafah juga telah ditingkatkan. Namun, yang sesungguhnya problem yang harus diselesaikan itu adalah permasalahan haji di Mina yang hingga kini belum juga ada perubahan.

“Akan tetapi, mengetahui pembangunan dan perbaikan yang ada tidak juga ikut dialami di Mina, sehingga permasalahan haji di Mina belum juga dapat diselesaikan hingga saat ini. Dapat kita bayangkan jika penambahan jumlah jamaah haji tidak diimbangkan dengan daya tampung kapasitas tenda dan toilet yang memadai. Justru hal inilah yang akan menimbulkan tragedi kemanusiaan yang sangat luar biasa,” ujarnya.

Lukman menuturkan, bahwa pada saat ini pihaknya akan terus mengupayakan untuk meyakinkan pemerintah Arab Saudi agar segera mungkin menambah daya tampung di Mina, jangan sampai tidak. Sebab, menurutnya, kapasitas Mina sangat terbatas sekali dan tidak dapat diperluas. Oleh sebab itu, sudah tidak heran jika semua musibah yang terjadi dalam proses haji di Mina. “mudah-mudahan saja pemerintah Arab Saudi dapat merealisasikan mengenai hal ini,” ungkapnya.

Pada sebelumnya, Kemenag juga telah memberikan usulan sejumlah langkah perbaikan kepada pemerintah Arab Saudi untuk penyelenggaraan haji di tahun 2018 ini, antara lain adalah ruang tenda di Mina disediakan minimal seluas 1,6 meter persegi untuk per jamaah, dispensasi visa berbayar bagi petugas yang sebelumnya itu sudah pernah melaksanakan ibadah haji, penentuan waktu maksimal perolehan informasi lokasi dan luas tenda muassasah, integrasi sistem imigrasi untuk kemudahan dan kecepatan proses imigrasi di Arab Saudi, serta tidak ditempatkannya jamaah furoda dalam maktab tenda haji Indonesia. info prioritas >> paket umroh akhir ramadhan | paket umroh akhir ramadhan 2018