Calhaj Meninggal – Ketua Panja Biaya Penyelenggara Ibadah Haji (BPIH) yakni Noor Achmad telah melakukan kesepakatan bersama dengan Kemenag terkait calon jamaah haji (calhaj) yang meninggal dunia. Jadi, bagi calhaj yang telah meninggal tersebut boleh digantikan atau dibadalkan oleh ahli waris, apapun penyebabnya. Baik itu karena sakit, kecelakaan, atau hal lainnya. “Mulai tahun 2018 ini bagi calhaj yang meninggal dunia sudah boleh dibadalkan oleh ahli waris. Keputusan mengenai siapa ahli waris yang akan membadalkannya diserahkan kepada keluarga calhaj masing-masing, jika nantinya ternyata ada kendala dalam membadalkan calhaj meninggal dunia, seperti visa karena kejadiannya itu dekat sekali dengan keberangkatan, maka ahli waris pun dapat berangkat haji di tahun depannya, ” jelasnya.

Calhaj Meninggal Boleh Ganti Ahli Waris

Sedangkan, untuk mengenai soal Istithaah memang yang umum kita ketahui ada dua pendapat dari Kemenkes dan MUI. “Istithaah kesehatan para calhaj kami itu tetap akan berpegang teguh kepada keputusan dari MUI bahwa calhaj meskipun dalam keadaan sakit kronis, jika memang dari pribadinya sendiri tetap berniat untuk berangkat maka siapapun tidak dapat untuk melarangnya meskipun pada akhirnya calhaj meninggal dunia,” paparnya.

Sedangkan, pendapat dari Kemenkes bagi mereka para calhaj yang telah memiliki penyakit kronis diharapkan agar tidak perlu memaksakan diri dan dapat membadalkan saja hajinya tersebut. Namun, calhaj pastinya akan merasa kecewa karena telah menunggu lama hingga bertahun-tahun, akan tetapi tidak jadi berangkat hanya karena sakit keras. Calhaj meninggal dapat dibadalkan oleh ahli warisnya.

Pada tahun ini kuota jamaah haji yang akan diberangkatkan ke Tanah suci jumlahnya tetap sama seperti tahun lalu yakni 204 ribu jamaah haji reguler dan 17 ribu jamaah haji khusus. Sedangkan untuk mengenai dengan penambahan petugas haji, Saudi telah mengabulkan permintaan Indonesia agar dapat menambah petugas haji meskipun tidak terlalu banyak.

Saat ini layanan calhaj yang masih akan diusulkan adalah mengenai peningkatan layanan Armina. Meskipun belum juga bertingkat akan tetapi setidaknya sudah lebih baik semi permanen dari yang sebelumnya. Hanya saja untuk AC sebagai pendingin, pada tahun lalu masih ada tenda yang masih menggunakan blower namun tidak dapat memberikan pengaruh besar untuk bisa mendinginkan udara.untuk tahun ini, DPR telah memberikan usulan agar seluruh tenda menggunakan AC dan tidak lagi untuk menggunakan blower.

Selain itu juga, mereka masih seperti tahun-tahun yang sebelumnya, Indonesia berharap besar dapat menambah luasan Mina. Karena mengingat dengan bertambhanya kuota dan minimnya persiapan tahun lalu, banyak sejumlah calhaj yang berpadat-padatan saat di Mina. Begitupun dengan layanan transportasi Armina, Kemenag harus dapat mengusulkan perbaikan sehingga tidak ada lagi calhaj yang salah rute. Salah satu kejadian yang pernah terjadi, ada jamaah haji yang ingin ke Mina ternyata rutenya itu langsung ke Jeddah dari Makkah begitu juga yang ingin menunju ke Muzdalifah tetapi langsung ke Makkah.